Thursday, September 21, 2006

Nyeri Haid


Ass. wr. wb.

Saya sering sekali nyeri terutama di bagian perut pada saat haid. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Terima kasih

Wass.

Anjar Tk
Anjar at eramuslim.com

Jawaban

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Nyeri haid bukanlah suatu penyakit, melainkan hanya gejala yang timbul akibat adanya kelainan dalam organ panggul. Bila kelainan tersebut diobati, maka nyeri haid akan hilang dengan sendirinya.

Haid merupakan pendarahan bulanan yang berasal dari pelapis rahim melalui vagina pada wanita yang secara seksual telah dewasa dan dalam keadaan tidak hamil. Lamanya pendarahan haid rata-rata berlangsung antara 3-7 hari dengan siklus rata-rata 28 hari.

Dalam kondisi normal, haid tidak menyebabkan gangguan yang cukup berarti. Namun pada sebagian wanita, menstruasi terkadang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan menjadi sangat menyiksa karena rasa sakit yang luar biasa. Terlambat haid atau menstruasi yang tidak teratur juga patut diwaspadai karena itu berarti telah terjadi perubahan pada siklus haid.

Hampir seluruh perempuan pasti pernah merasakan nyeri haid (dysmenorrhea) dengan berbagai tingkatan, mulai dari yang sekedar pegal-pegal di panggul dari sisi dalam hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Umumnya nyeri yang biasa terasa di bawah perut itu terjadi pada hari pertama dan kedua haid. Rasa nyeri akan berkurang setelah keluar darah yang cukup banyak.

Secara alamiah, penyebab nyeri haid bermacam-macam, dari meningkatnya hormon prostaglandin sampai dengan perubahan hormonal ketika mulai haid, dan bahkan kecemasan yang berlebihan. Bila dilihat dari faktor penyebabnya, nyeri haid dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu nyeri haid primer dan sekunder.

Faktor penyebab nyeri haid primer tidak diketahui dengan pasti. Tetapi untuk nyeri haid sekunder, hampir sebagian besar disebabkan oleh kelainan dalam organ panggul, seperti endometriosis, infeksi, kelainan rahim sampai dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim.

Angka kejadian nyeri haid di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri haid. Di Amerika angka prosentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama haid.

Untuk mengantisipasi nyeri haid, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan, antara lain terapi anti-prostaglandin, terapi hormonal, terapi bahan alami, dan tentu saja menjalani pola hidup yang sehat. Dua terapi yang pertama harus melibatkan seorang dokter, sedangkan untuk terapi bahan alami dan pola hidup sehat dapat dilakukan sendiri, seperti memperhatikan asupan gizi yang seimbang, istirahat yang cukup dan olahraga sesuai kebutuhan.

Tapi masalahnya, sekarang ini banyak perempuan yang berkarir di luar rumah dan seringkali kesulitan waktu untuk melakukan hal-hal sehat semacam itu. Pilihan berikutnya adalah terapi bahan alami. Saat ini, kebanyakan trend di dunia pun telah kembali ke alam (back to nature). Jadi, tidak mengherankan jika semakin banyak asupan berbahan alami ataupun herbal ditawarkan sebagai obat atau minuman pengurang nyeri haid.

Terapi tumbuhan obat tradisional yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid adalah:
30 gram temu lawak (diiris-iris)+ 15 gram bunga mawar merah + 15 gram daun dewa + 10 gram umbi teki kering, semua dicuci bersih dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari

Sedangkan Produk HPA untuk mengatasi gangguan haid adalah Paramaria Plus. Paramaria Plus adalah gabungan dari lima jenis herba, dengan Paramaria Leavigata sebagai herba utamanya. Herba ini sangat baik untuk mengatasi berbagai masalah seputar haid. Dari haid yang tidak lancar, sakit pinggang, panggung, panas dalam hingga keputihan. Bahkan, bisa mengencangkan rahim bagi wanita yang baru melahirkan.

Adakalanya setelah mengkonsumsi Paramaria Plus, siklus haid bisa lebih dari tujuh hari, atau di luar siklus normal. Hal ini disebabkan karena Paramaria juga berfungsi sebagai pelancar haid dan mencegah tumor bagi wanita yang mempunyai fibroid, sehingga menimbulkan kista akibat fibroid tersebut.

No comments: