Tuesday, September 19, 2006

Mengatasi Depresi


Adik saya sering mengalami halunisasi, di mana dia merasa selalu ada yang mau membunuhnya atau ada yang ngomongin dia padahal orang tidak ada yang ngomongin dia. Dia sering ngomong sendiri, tidak takut keluar rumah. Apakah adik saya mengalami depresi berat/ringan dan solusinya?

Asril
syifasalwa at eramuslim.com

Jawaban

Saudara Asril Yth.,

Depresi merupakan kondisi gangguan kejiwaan yang secara klinis tampil dalam bentuk perasaan murung, kehilangan gairah hidup, lesu, pesimis/putus asa, kehilangan rasa percaya diri.

Di samping itu, emosi, perilaku, dan cara berpikir jadi menurun, jadi lamban alias tidak gesit. Ini merupakan gejala-gejala depresi yang berakibat pada penderita depresi enggan untuk melihat realitas hidup yang ada. Seolah-olah ia berada di dunianya sendiri (halusinasi). Akhirnya, muncul anggapan seperti ada yang ingin membunuhnya atau ia berhasrat untuk bunuh diri guna meninggalkan semua deritanya.

Mencari sebab depresi bukanlah hal yang mudah, karena penyakit ini bersifat multifaktoral. Misalnya ada yang dari dalam seperti faktor genetik atau gangguan regulasi neotransmitter di otak. Atau karena keseimbangan hormon yang terganggu, misalnya pada wanita yang sudah lewat usia produktif. Sementara penyebab dari luar, misalnya perasaan kecewa, frustasi melihat ini-itu, dan sebagainya.

Di samping itu, masa lalu bisa jadi menjadi penyebab, terutama bila pengalaman masa lalu penuh dengan kesedihan. Sebab, masa lalu berkaitan dengan perkembangan dan pengalaman hidup seseorang. Kalau ada pengalaman yang menyedihkan, jadinya akan terekam dan muncul dalam bentuk depresi.

Begitu pun masa depan, yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh seseorang di masa depannya. Contohnya, seorang isteri yang bekerja membanting tulang sendirian karena sang suami terkena stroke. Ia harus berjuang sendiri. Lalu, di benaknya muncul pertanyaan, 'Bagaimana masa depan saya nanti?' Bahkan, tak jarang mereka protes pada Tuhan, kenapa harus mengalami masalah seperti itu. Masa depan yang suram cenderung memicu depresi.

Contoh yang lebih spesifik, misalnya wanita yang harus memikul fungsi ganda, sebagai ibu rumah tangga sekaligus pencari nafkah. Ia harus menyiapkan makanan di rumah, belum lagi repotnya ngurusin anak, sementara di tempat kerjanya pun ia harus menghadapi banyak masalah. Akhirnya, stres, lalu depresi.

Untuk mengatasinya, memang tidak mudah karena adik anda sudah mengalami depresi berat. Cara terbaik yaitu mengajak ke psikiater. Namun, tidak semua psikiater cocok dan bisa menangani, atau hanya diberi obat antidepresi untuk mencegah gejala-gejalanya agar tidak lebih parah.

Jika terindikasi ada gangguan energi luar, tidak ada salahnya untuk melakukan ruqyah bagi adik anda. Karena gangguan energi luar (baca jin) bisa membolak-balikkan keadaan dan kondisi seseorang. Cara lain. cobalah orang yang dikasihi, disayangi atau disegani adik anda mengajaknya berdialog. Hal ini untuk memancing agar adik anda mau curhat kepada orang tersebut. Semakin banyak curhat yang dikeluarkan semakin tahu kita apa penyebabnya sehingga mudah untuk mencari solusinya. Juga akan semakin ringan beban yang dipikul adik anda.

Bila ingin mencoba dengan herba, adik anda bisa mengonsumsi Mengkudu, Spirulina, Teh Herba dan Madu. Salah satu khasiat Mengkudu adalah menurunkan tingkatan stres pada seseorang, sedangkan Spirulina bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh agar tidak terus merosot. Sementara Teh Herba dan Madu berfungsi untuk memperbaiki sistem neurotransmitik yang rusak di kepala dan menstabilkan hormon.

Cara mengonsumsinya, 2 x 3 untuk Mengkudu dan 2 x 2 untuk Spirulina. Sementara, Teh Herba yang diseduh di cangkir bisa dicampur dengan 1 sendok makan madu, diaduk hingga rata. Ketiga herba tersebut sebaiknya diminum 30 menit sebelum makan.

No comments: